Pemanfaatan Teachmint pada Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Literasi Sains dan Digital Siswa
DOI:
https://doi.org/10.69548/md.v4i2.353Keywords:
Scientific Literacy, Digital Literacy, TeachmintAbstract
The main objective of this study is to determine wheter the utilization of Teachmint in guided inquiry learning can improve students’ scientific and digital literacy skills. The research design employed a quasi-experimental approach involving pretest and postest assessments. Guided inquiry was the instructional method used, with the experimental group utilizing Teachmint while the control group did not. The results of the data analysis using the t-test revealed significant diffirences in the levels of scientific literacy between the experimental and control group, with a value (Sig.2-tailed) of 0.000. The N-Gain test scores showed a higher growth in scientific literacy for the experimental group 71.0598 compared to the control group 58.2734. Thus, it can be concluded that Teachmint is highly effective in enhancing student’s scientific literacy when incorporated into guided inquiry learning. As for examining students’ digital literacy abilities using the t-test, the analysis yielded a value (Sig.2-tailed) of 0.623, indicating no significant diffirence between the experimental and control group in terms of digital literacy abilities. Descriptive analysis results suggested that the utilization of Teachmint improved the learning process due to its user friendly nature and comprehensive features for effective learning.
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pemanfaatan Teachmint pada pembelajaran inkuiri terbimbing dapat meningkatkan kemampuan literasi sains dan digital siswa. Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu (quasi experimental design) dengan melakukan pretest dan posttest. Metode pembelajaran yang diterapkan adalah inkuiri terbimbing, dimana kelompok eksperimen menggunakan Teachmint dalam pembelajarannya, sementara kelompok kontrol tidak menggunakan Teachmint. Analisis data menggunakan uji-t, dan diperoleh nilai signifikansi (Sig. 2-tailed) sebesar 0,000, yang menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan dalam kemampuan literasi sains antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Skor N-Gain pada kelompok eksperimen mencapai 71.0596, sedangkan skor untuk kelompok kontrol adalah 58.2734, menunjukkan bahwa peningkatan kemampuan literasi sains siswa dalam kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berdasarkan temuan ini, dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan Teachmint sangat efektif dalam meningkatkan literasi sains siswa melalui pembelajaran inkuiri terbimbing. Namun, untuk kemampuan literasi digital siswa, analisis menggunakan uji-t menunjukkan nilai signifikansi (Sig.2-tailed) sebesar 0.623, yang mengindikasikan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan dalam kemampuan literasi digital antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Meskipun demikian, hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa penggunaan Techmint dapat mengoptimalkan proses pembelajaran karena mudah digunakan dan menyediakan fitur yang lengkap untuk pembelajaran. Dengan demikian, kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa pemanfaatan Teachmint secara efektif dapat meningkatkan kemampuan literasi sains siswa dalam pembelajaran inkuiri terbimbing. Namun tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan literasi digital siswa anatar kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
References
Arifin, M. (2005). Strategi Belajar Mengajar Kimia. Malang: UM Press.
Bahriah, E. S. (2015). Kajian Literasi Sains Calon Guru Kimia Pada Aspek Konteks Aplikasi Dan Proses Sains. Edusains, 7(1), 11–17.
Bayrak, B., Kanli, U., & Ingec, S. K. (2007). To Compare The Effects Of Computer Based Learning And The Laboratory Based Learning On Students’ Achievement Regrading Electric Circuits. The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET, 4(1).
El Islami, R. A. Z., Nahadi, N., & Permanasari, A. (2016). Membangun Literasi Sains Siswa Pada Konsep Asam Basa Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jurnal Penelitian Dan Pembelajaran IPA, 2(2), 110.
Fa’idah, R. N., Koes H, S., & Mahanal, S. (2019). Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap Literasi Sains Siswa Kelas V SD. Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan, 4(12), 1704.
Fitri, I., & Fatisa, Y. (2019). Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Untuk Mendukung Kemampuan Literasi Sains Siswa Pada Materi Sistem Koloid. Journal of Natural Science and Integration, 2(2), 60.
Gilster, Paul. (1997). Digital Literacy. Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Hake, R, R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores.AREA-D. American Education Research Association’s Devision. D, Measurement and Reasearch Methodology.
Irhandayaningsih, A. (2020). Pengukuran Literasi Digital Pada Peserta Pembelajaran Daring di Masa Pandemi COVID-19. Anuva: Jurnal Kajian Budaya, Perpustakaan, Dan Informasi, 4(2), 231–240. https://doi.org/10.14710/anuva.4.2.231-240
Kemenag Jatim. (2019). Gerakan Literasi Madrasah (GELEM). https://jatim.kemenag.go.id.
Lee, H. S., Linn, M. C., Varma, K., & Liu, O. L. (2010). How Do Technology-Enhanced Inquiry Science Units Impact Classroom Learning?. Journal of Research in Science Teaching, 47(1), 71-90.
Mufidah, Luluk. (2014). Pembelajaran Inkuiri Terbimbing dengan Program Moodle untuk Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sains, 2(1), 18-27.
Nurowidah, Anis. (2020). Pengembangan LKS Karelisa Berbasis Inkuiri Terbimbing pada Materi Laju Reaksi Kelas XI MA sebagai Solusi Menghadapi Tantangan Pembelajaran Abad 21. Madaris: Jurnal Guru Inovatif, 1(1), 97-114.
OCDE. (2009). PISA 2009 Assessment Framework. Key competencies in reading, mathematics and science. Assessment, 20(8), 528–533.
OECD. (2019). PISA 2018 Assessment and Analytical Framework. In OECD Publishing.
Rahayu S. (2017). Mengoptimalkan Aspek Literasi Dalam Pembelajaran Kimia Abad 21. Prosiding Seminar Nasional Kimia UNY, October 2017, 1–16.
Rohmaya, N. (2022). Peningkatan Literasi Sains Peserta Didik Melalui Penggunaan E-Lkpd Interaktif Berkonteks Socioscientific Issues. Jurnal Guru Inovatif, 1, 83–92.
Rosadi, F. (2006). Pengaruh Pembelajarn Ilmu Kimia dengan Pendekatan Inkuiri Terbimbing terhadap Prestasi Belajar Kimia Siswa SMAN 1 Kutorejo Mojokerto Tahun Pelajaran 2005/2006. Universitas Negeri Malang.
Santoso, A., & Lestari, S. (2019). The Roles of Technology Literacy and Technology Integration to Improve Students’ Teaching Competencies. KnE Social Sciences, 3(11), 243.
Setyaningsih, R., Abdullah, A., Prihantoro, E., & Hustinawaty, H. (2019). Model Penguatan Literasi Digital Melalui Pemanfaatan E-Learning. Jurnal ASPIKOM, 3(6), 1200.
Sutrisno. (2018). Refleksi ): Sebuah Inovasi Strategi Pembelajaran Sains-. Prosiding Seminar Nasional Kimia Dan Pembelajarannya (SNKP), November, 48–60.
Umam, Kaiful; Zaini, I. (2013). Penerapan Media Digital Dalam Pembelajaran Apresiasi Batik Kelas X SMA Negeri 1 Blega. Jurnal Pendidikan Seni Rupa, 1(1), 100–105.
Yuliani, R., Rezeki, S., Tama, B. J. (2023). Kajian dan Opini Mahasiswa terhadap Penggunaan Aplikasi Teachmint Pada Matakuliah Logika Matematika. Jurnal Indonesia: Manajemen Informatika dan Komunikasi, 4(1), 321-326.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Authors who publish in this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International (CC BY-NC-SA 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgment of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work. (See The Effect of Open Acces)